Lailatul qadar
adalah malam yang penuh keberkahan.
Lailatul qadar
adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Beribadah di malam itu dengan ketaatan, shalat, tilawah, dzikir, do’a dsb sama dengan beribadah selama seribu bulan di waktu-waktu lain. Seribu bulan sama dengan 83 tahun 4 bulan.
Allah Ta‘ala berfirman: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) saat Lailatul Qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu? Lailatul qadar itu lebih baik dari seribu bulan.
Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. “ (Al-Qadr: 1-5)
::-Kapan Lailatul Qadar Terjadi?-::
Lailatul Qadar itu terjadi pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, “Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari no. 2020 dan Muslim no.1169)
Terjadinya lailatul qadar di malam-malam ganjil itu lebih memungkinkan daripada malam-malam genap, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, “Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir dibulan Ramadhan.”(HR. Bukhari no. 2017)
Yang dimaksud dengan malam-malam ganjil yaitu malam dua puluh satu, dua puluh tiga, dua puluh lima, dua puluh tujuh, dan malam dua puluh sembilan.
::- Doa Lailatul Qadar -::
Sangat dianjurkan untuk memperbanyak doa pada lailatul qadar, lebih-lebih doa yang dianjurkan oleh suri tauladan kita -Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam.-
Sebagaimana terdapat dalam hadits dari Aisyah Radhiallahu Anha, ia berkata, ”Katakan padaku wahai Rasulullah. Apa pendapatmu, jika aku mengetahui suatu malam adalah lailatul qadar. Apa yang aku katakan didalamnya?” Beliau menjawab, ”Katakanlah: ‘Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anni’ (Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, Suka memaafkan, maka maafkanlah aku).” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.
::- Tanda Malam Lailatul Qadar -::
~ Pertama, udara dan angin sekitar terasa tenang.
Sebagaimana dari Ibnu Abbas, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Lailatul qadar adalah malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan.” (HR. Ath Thoyalisi. Haytsami mengatakan periwayatnya adalah tsiqoh/terpercaya)
~ Kedua, malaikat turun dengan membawa ketenangan sehingga manusia merasakan ketenangan tersebut dan merasakan kelezatan dalam beribadah yang tidak didapatkan pada hari-hari yang lain.
~ Ketiga, manusia dapat melihat malam ini dalam mimpinya sebagaimana terjadi pada sebagian sahabat.
~ Keempat, matahari akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan jernih, tidak ada sinar.
Dari Abi bin Ka’ab bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, ”Shubuh hari dari malam lailatul qadar matahari terbit tanpa sinar, seolah-olah mirip bejana hingga matahari itu naik.” (HR. Muslim no. 1174) Ya Allah, izinkan kami bertemu dengan Lailatul Qadar dan berikan kami taufiq untuk mendapatkan kemuliaan lailatul qadar dengan ibadah dan berbagai ketaatan di dalamnya. Allahumma Aamiin.
Semoga Allah menerima ibadah puasa kita dan seluruh amal ibadah kita.
Allahumma aamiin.
Sumber tulisan
Beribadah di malam itu dengan ketaatan, shalat, tilawah, dzikir, do’a dsb sama dengan beribadah selama seribu bulan di waktu-waktu lain. Seribu bulan sama dengan 83 tahun 4 bulan.
Allah Ta‘ala berfirman: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) saat Lailatul Qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu? Lailatul qadar itu lebih baik dari seribu bulan.
Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. “ (Al-Qadr: 1-5)
::-Kapan Lailatul Qadar Terjadi?-::
Lailatul Qadar itu terjadi pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, “Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari no. 2020 dan Muslim no.1169)
Terjadinya lailatul qadar di malam-malam ganjil itu lebih memungkinkan daripada malam-malam genap, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, “Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir dibulan Ramadhan.”(HR. Bukhari no. 2017)
Yang dimaksud dengan malam-malam ganjil yaitu malam dua puluh satu, dua puluh tiga, dua puluh lima, dua puluh tujuh, dan malam dua puluh sembilan.
::- Doa Lailatul Qadar -::
Sangat dianjurkan untuk memperbanyak doa pada lailatul qadar, lebih-lebih doa yang dianjurkan oleh suri tauladan kita -Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam.-
Sebagaimana terdapat dalam hadits dari Aisyah Radhiallahu Anha, ia berkata, ”Katakan padaku wahai Rasulullah. Apa pendapatmu, jika aku mengetahui suatu malam adalah lailatul qadar. Apa yang aku katakan didalamnya?” Beliau menjawab, ”Katakanlah: ‘Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anni’ (Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, Suka memaafkan, maka maafkanlah aku).” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.
::- Tanda Malam Lailatul Qadar -::
~ Pertama, udara dan angin sekitar terasa tenang.
Sebagaimana dari Ibnu Abbas, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Lailatul qadar adalah malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan.” (HR. Ath Thoyalisi. Haytsami mengatakan periwayatnya adalah tsiqoh/terpercaya)
~ Kedua, malaikat turun dengan membawa ketenangan sehingga manusia merasakan ketenangan tersebut dan merasakan kelezatan dalam beribadah yang tidak didapatkan pada hari-hari yang lain.
~ Ketiga, manusia dapat melihat malam ini dalam mimpinya sebagaimana terjadi pada sebagian sahabat.
~ Keempat, matahari akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan jernih, tidak ada sinar.
Dari Abi bin Ka’ab bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, ”Shubuh hari dari malam lailatul qadar matahari terbit tanpa sinar, seolah-olah mirip bejana hingga matahari itu naik.” (HR. Muslim no. 1174) Ya Allah, izinkan kami bertemu dengan Lailatul Qadar dan berikan kami taufiq untuk mendapatkan kemuliaan lailatul qadar dengan ibadah dan berbagai ketaatan di dalamnya. Allahumma Aamiin.
Semoga Allah menerima ibadah puasa kita dan seluruh amal ibadah kita.
Allahumma aamiin.
Sumber tulisan
testi komentar pertamanya. :-)
BalasHapus